Monday, September 22, 2014

review of book (new media)

computational social science

is explicitly transdisciplinary: quantitative methods from fields such as dynamical systems, artificial intelligence, network theory, agent-based modelling, and statistical mechanics are invoked and combined with state-of-the-art mining and analysis of large data sets to help us understand social agents, their interactions on and offline, and the effect of these interactions at the macro level.

summary of books:

Roles, Trust, and Reputation in Social Media Knowledge Markets:Theory and Methods | Editors: Elisa Bertino, Sorin Adam Matei

url: http://link.springer.com/book/10.1007/978-3-319-05467-4 

chapter 1: A Research Agenda for the Study of Entropic Social Structural Evolution, Functional Roles, Adhocratic Leadership Styles, and Credibility in Online Organizations and Knowledge Markets

using a leading question: how the notion of expertise and reputation will evolve as a consequence of the emergence and broad use of social media? this question will inter-related to traditional academic setting, research funding, homeland security and intelligence, and healthcare. 

(to be continued)

 

Thursday, January 16, 2014

ga ada yang kebetulan, bro! :))



Udah jam 9 malem gini, biasanya saya udah siap-siap untuk tidur. Maklum, pecinta kasur .. hehe. Tapi gatau kenapa, kok pingin nulis yaa..

Abis nangis dan terharu baca buku ‘fira dan hafez’ nya @firabasuki, dan pas masuk di bab 'Allah Maha Baik', rasanya kayak flashback ke beberapa part hidup saya.

Allah Maha Baik. Yang mendengar dan menjawab setiap doa saya dalam hal apapun, kapanpun, dan dimanapun. Salah satunya, saat kesusahan harus multi-transit di KL-Seoul-Beijing padahal itu adalah pertama kali nya saya melakukan perjalanan luar negri.

Allah Maha Baik. Saya lahir, tumbuh, dan besar dengan orang tua yang berdedikasi pada setiap peran yang mereka jalani. Mereka itu, lead by example. Saya juga punya adik-adik yang melengkapi setiap cerita di bab-bab kehidupan saya. Many times, kita bersyukur karena punya anggota keluarga yang saling mengingatkan.

Allah Maha Baik. Saya dipertemukan dengan seorang laki-laki yang sekarang jadi teman saya. Teman makan, teman cerita, teman sholat, teman pulang, teman penyemangat, teman ketawa, teman yang perhatian, teman yang mengingatkan, semacam yang mengayomi dan bikin ayem, dan teman yang ganteng (haha, at least di mata saya).

Allah Maha Baik. Saya dipertemukan dengan orang-orang baik ketika saya harus tinggal jauh dari rumah, sebut saja bapak-ibu kos (Bu Novi dan Pak Yanto) di Kediri, trus Host-mom dan host-pap saya di Khabarovsk-Rusia (Elena dan Vladimir). They took care of me :)

Allah Maha Baik. Saya punya keluarga besar yang beragam dan rame!, dengan cerita hidup mereka yang berbeda, yang mengajarkan saya banyak hal.

Allah Maha Baik. Yang memberikan ke-bejo-an di setiap langkah hidup saya.

Allah Maha Baik. Yang selalu memberikan rezeki yang cukup. Cukup sehat, cukup senang, cukup bahagia, cukup untuk menikmati ini dan itu.

Allah Maha Baik. Bahkan untuk hal sesimpel, ketika kamu sampai rumah setelah perjalanan 3 jam dan kekancingan. Trus, kamu males ambil kunci di rumah tante yang jaraknya kira-kira hanya 5 menit dari rumah. Dan tiba-tiba om lewat dan menawarkan untuk mengambilkan kunci.

Iya, saya percaya bahwa tidak ada hal yang kebetulan. Semua tertulis di Lauh Mahfudz. Jadi, Allah itu Maha Baik. Titik.

Alhamdulillah :))