Saturday, May 9, 2009

Retorika

Pada awalnya Retorika mempunyai definisi sebagai suatu bentuk rayuan (persuasif),yaitu Secara sadar dimaksudkan untuk mengubah dan mempengaruhi perilaku orang lain.
Retorika (Sonja K. Foss dan Cindy L. Griffin )
•Perkembangan retorika yang awalnya adalah bentuk “persuasif” , kemudian berkembang menjadi suatu bentuk “ajakan (Retorika Invitasional)”
•Menurut Foss awalnya retorika “persuasif” sangat dipengaruhi oleh nilai patriarkis yang mengarah pada perubahan nilai, dominasi, dan kompetisi.
Sonja K. Foss mengarahkan retorika invitasional dengan berdasar pada pandangan feminisme, yaitu:
•kesamaan (equality) -> kesamaan derajat, hubungan gender, dan penolakan terhadap dominasi
•nilai imanen (immanent value) -> penghargaan terhadap nilai dan harga bagi seluruh kehidupan
•determinasi diri (self determination) -> hak setiap individu untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan
Untuk aplikasi komunikasinya, Sonja Foss dan Cindy Griffin mengajukan konsep offering perspective,yaitu daripada bertindak sebagai superior, setiap komunikator sepatutnya bertindak semata-mata sebagai pemulai yang bertujuan menawarkan sebuah cara pandang.
Retorika yang berdasarkan atas merubah orang lain (change the other) merupakan kekerasan, karena dengan sendirinya mengandaikan superioritas (Gearhart).
Retorika yang berdasarkan enfold the other, yaitu bersifat terbuka pada orang lain. Dimana 6 komponennya adalah :
1.pengakuan (acknowledgement)
2.penggalian asas bersama
3.kepemilikan bersama terhadap perspektif secara mutual
4.keinginan terhadap hasil atau terbuka terhadap perubahan
5.penyaksian (witnessing) atau penghormatan
6.menanyakan kesediaan untuk berbagi.
Sally Miller Gearhart mengajukan konsep re-sourcement, yaitu strategi yang berguna untuk menekan konflik ketika banyak orang menggunakan kekuasaannya. Tiga kondisi eksternal dari strategi offering :
•merasa aman (safety ) -> bebas dari serangan
•penilaian (value) -> butuh penilaian dan didengarkan
•kebebasan (freedom).

No comments: