Thursday, June 4, 2015

Hermawan Kertajaya on Positioning

Suddenly I post a number of writings this month, hehe
yes, i'm on the mood, that's it..
this is another resume of HK book (and some of my opinion, hehe). enjoy!
------------------------------------------

Rumuskan positioning, bangun kredibilitas
positioning: the strategy to lead your customer credibly, yaitu upaya untuk membangun dan mendapatkan kepercayaan di mata pelanggan.

4 resep untuk membangun positioning:
  1. positioning anda harus dipersepsi positif oleh pelanggan dan menjadi reason to buy. Jadi, positioning anda menggambarkan suatu value yang menjadi keunggulan, menjadi penentu bagi pelanggan pada saat memutuskan membeli.
  2. mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. merumuskan positioning itu disesuaikan dengan kemampuan mewujudkan, jangan sampai overpromise under deliver.
  3. bersifat unik! sehingga tidak mudah ditiru dan menjadi differensiasi diri dari pesaing.
  4. sustainable dan mengikuti berbagai perubahan di lingkungan bisnis. buat positioning perusahaan relevan mengikuti perkembangan jaman.
(hal 13-23)

Hongkong 1997
I had a little knowledge about this country, yet I just knew that it is a country with the fastest movement. Moreover, it has 'survive people' and even China learn about developing modern, international, and sophisticate-technology-usage business to them. We should learn to them as well :))

Pilih Kawin atau Kumpul Kebo
kinda surprising sub-title right? this chapter discuss about co-branding.
Starting to talk about 'ingredient cobranding' which means tangibalizing the intangible (memaksimalkan sesuatu yang tadinya tidak terlihat). For example, people long time ago just know IBM without knowing the microprocessor. Nowadays, we all know there is 'intel inside' in our laptop, etc.

4 aspek co-branding

  1. Seberapa seimbang kekuatan setiap merek. Jika tidak seimbang, maka yg kuat akan melemah, yang lemah akan menguat.
  2. Dua merek yang asosiasinya kuat dengan dua kategori produk akan bisa memperkuat kedua belah pihak. Contoh: ITT-Sheraton dengan Sahid-Lippo, menurut buku ini perpaduan 'Sahid-Lippo' lebih menguntungkan karena bidang Perhotelan-Properti lebih berkaitan daripada Telekomunikasi-Hotel.
  3. Bertujuan memperkuat merek lain. Contoh: Toyota Kijang.
  4. Bisa menciptakan kategori baru. Contoh: Sony Walkman, jadi hitachi walkman, dll.
  5. Bisa dipakai untuk menampilkan personalitas merek yang dipunyai salah satu merek yang dibundel.  Contoh: Kenzo Paris.
3 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan co-branding
  1. perhitungkan berapa tambahan ekuitas yang anda peroleh dari menggandengkan diri dengan merek lain.
  2. Perhitungkan tambahan asosiasi apa yang akan menempel pada merek anda.
  3. Berapa lama akan co-branding? sementara atau selamanya.
(Contoh hal. 31-37)
So, the sub-title is incredibly suits right? hehehehe



to be continued...



Identitas Diri Melalui Foto Makanan Di Instagram (paper)

In the mood of writing this issue :))
while currently is featuring with Wayan Weda Asmara Dewi,
one of my mate who is a lecturer of comm dept, UB.
This paper is presented in COMNEWS, UMN, Tangerang (May 2015), by my mate.


Identitas Diri Melalui Foto Makanan Di Instagram

Abstrak



Paper ini membahas secara mendalam bagaimana foto makanan di Instagram menjadi salah satu media untuk membentuk eksistensi diri seseorang. Seiring dengan perkembangan jaman, banyak bermunculan jenis media sosial, seperti facebook, twitter, dan Instagram. Instagram menjadi platform untuk mempresentasikan diri dengan peningkatan pengguna aktif paling cepat, salah satunya karena kemudahan akses melalui smartphone. Keunikan Instagram dibanding media sosial lainnya adalah foto sebagai bentuk pesan yang dilengkapi dengan variasi ubah gambar yang praktis. Salah satu jenis foto yang banyak diunggah, disukai, maupun dikomentari adalah foto makanan. Alasannya karena bisnis dan wisata kuliner yang berkembang di Indonesia, baik makanan daerah, nasional, maupun internasional yang dijual oleh pedagang kaki lima, warung, depot, café, sampai restaurant. Oleh karena itu, paper ini akan fokus mengamati foto makanan yang di unggah pengguna Instagram di Indonesia, dan penggunaan caption foto berupa lokasi dan penjelasan tentang makanan menggunakan teori Uses and gratification. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui motivasi informan yang akan mempengaruhi perlakuan tertentu pada foto yang diunggah di Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan agar bisa menggambarkan fenomena pembentukan representasi diri secara utuh. Guna mendapatkan hasil yang optimal, data primer yang digunakan merupakan hasil wawancara yang dilengkapi dengan data hasil observasi.

Kata kunci: foto makanan, Uses and gratification, Identitas, Instagram.

If anyone interested to discuss more about this, kindly contact me via email fitria.avicenna@gmail.com. :)) thanks

Wednesday, June 3, 2015

Shoutout For Shoutout Pada Akun Instagram Di Era Pemasaran 3.0 (paper)

This is my very first experience to join in 'Call for Paper'
so, this paper already presented at CCCMS - Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta, Indonesia (2014).


Gelombang Baru Komunikasi Pemasaran Di Media Sosial:
Shoutout For Shoutout Pada Akun Instagram Di Era Pemasaran 3.0


Abstrak


Paper ini ingin melihat secara mendalam bagaimana konsep pemasaran shoutout for shoutout (SFS) di akun instagram menjadi konsep yang cukup menarik bagi pengusaha jual beli ber-media internet (online shop). Hal ini tampak pada semakin banyaknya pengguna instagram yang menggunakan SFS sebagai sarana promosi produk mereka. Seperti yang sudah diketahui, bahwa konsep pemasaran konvensional yang selama ini diketahui – bauran pemasaran, telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan hadirnya konsep pemasaran 2.0 dan 3.0. Konsep promosi SFS dapat dikatakan sebagai bagian dari model pemasaran 3.0 (marketing 3.0) yang menekankan aspek partisipasi dalam melakukan promosi melalui akun instagram. Pada dasarnya, instagram merupakan aplikasi yang dibuat untuk memenuhi hasrat manusia dalam berfoto menggunakan telepon seluler dan mampu terkoneksi dengan orang lain hanya dengan mengunggah foto tersebut ke akun pribadi. Instagram masuk dalam social awareness stream seperti media sosial lainnya karena pengguna dapat mengunggah foto (posting), menyukai foto pengguna lain (likes), dan memberikan komentar hasil foto pengguna lain secara langsung tanpa harus mengenal profil pengguna akun tersebut.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, yakni penelitian yang akan menggambarkan fenomena secara menyeluruh dan memaparkan bagaimana keterkaitannya dengan suatu konsep. Jenis penelitian tersebut memungkinkan peneliti untuk mengetahui konsep SFS yang digunakan di instagram secara holistik dan sejauh mana SFS dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk implementasi pemasaran 3.0.

Kata kunci: Shoutout for Shoutout (SFS); Marketing 3.0; instagram; pemasaran di media sosial

If anyone need the complete discussion of this paper, kindly contact me via email fitria.avicenna@gmail.com. :)) thanks